TEORI BALOK-KOLOM BAJA
A.
Profil Wide
Flange
Profil Wide Flange adalah profil berpenampang H atau I yang dihasilkan
dari proses canai panas (Hot rolling mill).
Baja Profil WF-beam memiliki dimensi
tinggi badan (H), lebar sayap (B), tebal badan (t1), tebal sayap (t2) merata
dari ujung hingga pangkal radius (r).
B.
Definisi Balok-Kolom
Suatu komponen struktur harus mampu
memikul beban aksial (tarik/tekan) serta momen lentur. Apabila besarnya gaya
aksial yang bekerja cukup kecil dibandingkan momen lentur yang bekerja, maka
efek dari gaya aksial tersebut dapat diabaikan dan komponen struktur tersebut
dapat didesain sebagai komponen balok lentur. Namun apabila komponen struktur
memikul gaya aksial dan momen lentur yang tidak dapat diabaikan salah satunya,
maka komponen struktur tersebut dinamakan balok-kolom (beam-column) (Agus Setiawan : 2008).
Elemen balok-kolom umumnya dijumpai
pada struktur-struktur statis tak tertentu.
Akibat
kondisi pembebanan yang bekerja, maka batang AB tidak hanya memikul beban
merata saja namun juga memikul beban lateral P1. Dalam hal ini efek lentur dan
gaya tekan P1 yang bekerja pada batang AB harus dipertimbangkan dalam proses
desain penampang batang AB, maka batang AB harus didesain sebagai suatu elemen
balok-kolom. Selain, batang AB yang didesain sebagai elemen balok-kolom, batang
AC, BD, CE, DF, juga didesain sebagai elemen balok kolom. Karena selain memikul
gaya aksial akibat reaksi dari balok-balok AB dan CD, efek lentur dan efek gaya
aksial yang bekerja tidak bisa diabaikan salah satunya. Berbeda dengan batang
CD yang hanya didominasi oleh efek lentur, gaya lateral P2 telah dipikul oleh
pengaku-pengaku (bracing) bentuk X.
Sehingga batang CD dapat didesain sebagai suatu elemen balok tanpa pengaruh
gaya aksial (Agus Setiawan : 2008).
Komentar
Posting Komentar