Beton
Beton
merupakan salah satu unsur yang sangat penting mengingat fungsinya sebagai
salah satu elemen pembentuk struktur yang paling banyak digunakan. Beton adalah
sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi agregat dan pengikat
semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan
pasir), semen dan air.
Beton
bermutu tinggi dan berkinerja tinggi saat ini merupakan material bangunan yang
sudah banyak digunakan dalam pelaksanaan struktur bangunan modern disebabkan
oleh adanya kebutuhan kinerja struktural yang tinggi pada bangunan tersebut
baik pada keadaan layanan (service),
keadaan batas (ultimate), maupun
keawetannya (durability) secara
jangka panjang.
Kuat
tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan benda uji
beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu yang dihasilkan oleh
mesin tekan. Kuat desak beton merupakan sifat terpenting dalam kualitas beton
dibanding dengan sifat-sifat lain. Kekuatan desak beton ditentukan oleh
pengaturan dari perbandingan semen, agregat kasar dan halus, air dan berbagai
jenis campuran. Perbandingan dari air semen merupakan faktor utama dalam
menentukan kekuatan beton. Semakin rendah perbandingan air semen, semakin
tinggi kekuatan desaknya. Suatu jumlah tertentu air diperlukan untuk memberikan
aksi kimiawi dalam pengerasan beton, kelebihan air meningkatkan kemampuan
pekerjaan (mudahnya beton untuk dicorkan) akan tetapi menurunkan kekuatan (Chu
Kia Wang dan C.G. Salmon, 1990).
Bahan-bahan
dasar beton dengan proporsi tertentu yang dihasilkan dari perencanaan campuran
dicampur dengan mengikuti prosedur pencampuran yang dijabarkan di buku
peraturan beton. Proporsi campuran beton biasanya dibuat dengan
mempertimbangkan hal-hal berikut:
a.
Kemudahan dalam pelaksanaan seperti
transportasi, pengecoran dan pemadatan.
b. Waktu
yang diperlukan sebelum beton mengeras (setting
time).
c. Kekuatan
dan ketahanan dari beton.
Perbedaan komposisi dari setiap
bahan dasar beton akan mempengaruhi properti-properti beton yang dihasilkan,
seperti:
a. Kemudahan
pengerjaan
b. Kesatuan
c. Kekuatan
d. Ketahanan
atau keawetan
Beton relatif kuat menahan tekan.
Keruntuhan beton sebagian karena rusaknya ikatan pasta dan agregat. Persyaratan
umum untuk campuran beton yang digunakan dalam melaksanakan konstruksi beton diantaranya
ialah persyaratan kekuatan, keawetan, kemudahan pengerjaan, dan ekonomis.
Parameter-parameter yang paling mempengaruhi
kekuatan beton adalah kualitas semen, proporsi semen terhadap campuran,
kekuatan dan kebersihan agregat, interaksi atau adhesi antara pasta semen
dengan agregat, pencampuran yang cukup dari bahan-bahan pembentuk beton,
penempatan yang benar, penyelesaian pemadatan beton, dan perawatan beton.
Beberapa isi dari campuran beton yaitu semen, agregat, air, dan bahan campuran
tambahan.
Semen berasal dari bahasa latin caementum yang berarti bahan perekat.
Definisi semen adalah bahan perekat atau lem yang bisa merekatkan bahan-bahan
material lain seperti batu bata dan batu koral hingga membentuk sebuah
bangunan. Semen yang biasa digunakan adalah semen portland (ordinary portland
cement), yaitu semen hidrolis yang mengeras apabila dicampur dengan air. Semen
portland adalah semen yang pada
umumnya digunakan pada pelaksanaan konstruksi. Semen portland dibagi menjadi beberapa tipe:
a.
Semen portland tipe I : Semen portland
biasa (ASTM C 150-95a & SNI 15-2049-1994 & BS 12 :1989).
b.
Semen portland tipe II : Semen tahan sulfat yang menengah (ASTM C 150-95a
& SNI 15-2049-1994 & BS 1370 :1974).
c.
Semen portland tipe III : Semen dengan kekuatan awal yang tinggi (ASTM C
150-95a & SNI 15-2049-1994 & BS 12 :1989).
d.
Semen
portland tipe IV : Semen dengan panas hidrasi yang rendah (ASTM C 150-95a
& SNI 15-2049-1994).
e.
Semen portland tipe V : Semen tahan sulfat yang tinggi (ASTM C 150-95a
& SNI 15-2049-1994 & BS 4027 :1980).
Setiap jenis semen portland akan menghasilkan properti yang
berbeda. Sebab semen portland akan
bereaksi jika bercampur dengan air atau kelembaban, maka penyimpanan semen portland perlu diberikan perhatian
khusus.
Pengerasan pasta semen berlangsung
terus menerus, mula-mula secara cepat kemudian lebih lambat untuk jangka waktu
yang lama. Proses pengikatan harus terus menerus berlangsung dengan lambat,
sebab jika tidak demikian adukan semen akan sukar dikerjakan. Oleh karena itu,
proses pengikatan dari pasta semen tidak boleh terjadi kurang dari 1 jam
setelah kita membubuhkan air pada semen. Biasanya waktu pengikatan adukan beton
sekarang ini berlangsung lebih lama kira-kira 3 − 5 jam.
Agregat adalah sekumpulan
butir-butir batu pecah, kerikil, pasir, atau material lainnya baik berupa hasil
alam maupun buatan (SNI No. 1737-1989-F). Agregat adalah material granular,
misalnya pasir, kerikil batu pecah yang dipakai bersama-sama dengan suatu media
pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidrolik atau adukan. Agregat
merupakan bahan penyusun beton yang paling berperan dalam menentukan nilai kuat
tekan beton. Terdapat sekitar 70%
− 75%
volume agregat di dalam beton, agregat ini harus bergradasi sedemikian rupa
sehingga seluruh massa beton dapat berfungsi sebagai benda yang utuh, homogen
dan rapat, dimana agregat yang berukuran kecil berfungsi sebagai pengunci celah
yang ada di antara agregat yang berukuran besar. Mengingat bahwa agregat
menempati sekitar 70% −
75%
dari total volume beton maka kualitas agregat sangat berpengaruh terhadap
kualitas beton. Kualitas agregat yang baik akan berpengaruh pada beton itu
sendiri, dimana beton dapat dikerjakan (workable),
kuat, tahan lama (durable) dan
ekonomis. Agregat dapat dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan besar butiran
dan beratnya. Agregat halus yaitu pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami
batuan atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai
ukuran butir terbesar 5 mm. Agregat kasar yaitu kerikil sebagai hasil disintegrasi
alami dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah
batu dan mempunyai ukuran butir antara 5 mm − 40 mm. Agregat ringan yaitu
agregat yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai berat isi sebesar 1100
kg/m3. Agregat alam maupun batu pecah dapat mempunyai berbagai
bentuk butiran, yaitu bulat, bersudut, pipih dan memanjang.
Air merupakan bahan dasar pembuat
beton yang penting namun harganya paling murah. Air diperlukan untuk bereaksi
dengan semen serta untuk menjadi bahan pelumas antara butir-butir agregat agar
mudah dikerjakan dan dipadatkan. Persentase air yang diperlukan untuk bereaksi
dengan semen hanya sekitar 25% dari berat semen. Air yang memenuhi persyaratan
sebagai air minum memenuhi syarat pula untuk bahan campuran beton (tetapi tidak
berarti air pencampur beton harus memenuhi persyaratan air minum). Secara umum,
air yang dapat dipakai untuk bahan pencampur beton ialah air yang bila dipakai
akan dapat menghasilkan beton dengan kekuatan lebih dari 90% kekuatan beton
yang memakai air suling.
Berbagai jenis bahan campuran
tambahan yang diperdagangkan di pasaran. Mulai dari tujuan untuk mempercepat
pengerasan beton, memperlambat pengerasan beton, sampai pada bahan campuran
tambahan yang dapat menghasilkan beton cair (SCC-Self Consolidating Concrete).
Sumber: Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi BAB 1, Kelompok 3.
Komentar
Posting Komentar