Metode Simpleks Persoalan dan Penyelesaian

Persoalan :

Selesaikan kasus berikut ini menggunakan metode simpleks :
Maksimum z = 8 x+ 9 x2 + 4x3
Kendala :
x1 + x2 + 2x≤ 2
2x1 + 3x2 + 4x≤ 3
7x1 + 6x2 + 2x≤ 8
x1,x2,x≥ 0


Penyelesaian :

Bentuk bakunya adalah :
Maksimum z = 8 x+ 9 x2 + 4x+ 0s1 + 0s2 + 0s3 atau
                     z - 8 x- 9 x2 - 4x+ 0s1 + 0s2 + 0s3 = 0
Kendala :
x1 + x2 + 2x+ s1  = 2
2x1 + 3x2 + 4x+ s2 = 3
7x1 + 6x2 + 2x3  + s= 8
x1,x2,x,s1 , s2 , s3 ≥ 0

Solusi / table awal simpleks :

VB
X1
X2
X3
S1
S2
S3
NK
Rasio
Z
-8
-9
-4
0
0
0
0

S1
1
1
2
1
0
0
2

S2
2
3
4
0
1
0
3

S3
7
6
2
0
0
1
8


Karena nilai negative terbesar  ada pada kolom X2, maka kolom X2 adalah kolom pivot dan X2 adalah variabel masuk. Rasio pembagian nilai kanan  dengan kolom pivot terkecil adalah 1 bersesuaian  dengan  baris s2, maka baris s2 adalah baris pivot dan s2 adalah varisbel keluar. Elemen pivot adalah 3.

VB
X1
X2
X3
S1
S2
S3
NK
Rasio
Z
-8
-9
-4
0
0
0
0
S1
1
1
2
1
0
0
2
2
S2
2
3
4
0
1
0
3
1
S3
7
6
2
0
0
1
8
8/6
Iterasi 1
Nilai pertama yang kita miliki adalah nilai baris  pivot baru (baris x2). Semua nilai pada baris s2 pada tabel solusi awal dibagi dengan 3 (elemen pivot).

VB
X1
X2
X3
S1
S2
S3
NK
Rasio
Z








S1








x2
2/3
1
4/3
0
1/3
0
1

S3








Perhitungan nilai barisnya :
Baris z :
             -8         -9         -4         0          0          0          0
    -9 (  2/3          1         4/3       0          1/3        0          1 )   -
            -2           0          8         0           3         0         9

Baris s1 :
             1          1          2          1          0          0          2
     1   (2/3        1          4/3       0          1/3       0          1 ) -
            1/3       0          2/3       1          -1/3      0          1

Baris s3 :
             7          6          2          0          0          1          8
     6  ( 2/3        1          4/3        0          1/3       0          1 ) -
            3          0          -6         0          -2         1          2

Maka tabel iterasi 1 ditunjukkan tabel di bawah. Selanjutnya kita periksa apakah tabel sudah optimal atau belum. Karena nilai baris z di bawah variabel x1 masih negatif, maka tabel belum optimal. Kolom dan baris pivotnya ditandai pada tabel di bawah ini :

VB
X1
X2
X3
S1
S2
S3
NK
Rasio
Z
-2
0
8
0
3
0
9
-
S1
1/3
0
2/3
1
-1/3
0
1
3
X2
2/3
1
4/3
0
1/3
0
1
3/2
S3
3
0
-6
0
-2
1
2
2/3
Variabel masuk  dengan demikian adalah X1 dan variabel  keluar adalah S3 .Hasil perhitungan iterasi ke 2 adalah sebagai berikut :

Iterasi 2 :
VB
X1
X2
X3
S1
S2
S3
NK
Rasio
Z
0
0
4
0
5/3
2/3
31/3

S1
0
0
4/3
1
-1/9
-1/9
7/9

X2
0
1
8/3
0
7/9
-2/9
5/9

X1
1
0
-2
0
-2/3
1/3
2/3

Tabel sudah optimal, sehingga perhitungan iterasi dihentikan !

Perhitungan dalam simpleks menuntut ketelitian  tinggi, khususnya jika angka yang digunakan adalah pecahan. Pembulatan harus diperhatikan dengan baik. Disarankan jangan menggunakan bentuk bilangan desimal, akan lebih teliti jika menggunakan bilangan pecahan. Pembulatan dapat menyebabkan iterasi lebih panjang atau bahkan tidak selesai karena ketidaktelitian dalam melakukan pembulatan.
Perhitungan iteratif dalam simpleks pada dasarnya merupakan pemeriksaan satu per satu titik-titik ekstrim layak pada daerah penyelesaian. Pemeriksaan dimulai dari kondisi nol (dimana semua aktivitas/variabel keputusan bernilai nol). Jika titik ekstrim berjumlah n, kemungkinan terburuknya kita akan melakukan perhitungan iteratif sebanyak n kali.


source: http://awank38.blogspot.co.id/2015/01/metode-simpleks-dalam-program-linier.html 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknologi Penahan Gempa Pendulum Power untuk Gedung Bertingkat (Universitas Gunadarma Review)

ILMU UKUR TANAH dalam Teknik Sipil

TEKNIK SIPIL